Umbul Jumprit, Mata Air Suci di Bawah Kaki Gunung Sindoro

Umbul Jumprit merupakan sebuah mata air di bawa kaki Gunung Sindoro yang cukup disakralkan oleh umat Buddha dan beberapa aliran kepercayaan. Ketika perayaan Waisak, sumber mata ini menjadi lokasi pengambilan air yang digunakan dalam ritual pertirtaan. Sumber mata air ini juga sering dijadikan lokasi untuk berziarah maupun semedi untuk beberapa orang.

Umbul Jumprit

Sumber mata air ini terletak sekitar 36 Km sebelah barat laut Kota Temanggung. Menariknya mata air ini berada di bawah sebuah gua yang terdapat pohon besar yang teduh. Untuk lebih jelasnya lagi bisa simak ulasan berikut ini.

Lokasi dan Rute menuju Umbul Jumprit

Umbul Jumprit terletak di lereng Gunung Sindoro dengan ketinggian mencapai 2.100 mdpl. Berada di sebelah barat laut Kota Temanggung yang memiliki jarak kurang lebih 36 Km. Beralamat di Jl. Ngadirejo, Desa Jumprit (Tegalrejo), Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

Untuk rutenya dari Alun-Alun Temangung yaitu dengan menuju Jl. Brigjen Katamso, kemudian belok kiri menuju Jl. MT. Haryono, terus sampai tiba di Parakan. Kemudian di pertigaan jalan belok kiri ke Jl. Ajibarang Secang dan pilih belok kanan untuk menuju Jl. Parakan Waleri. Setelah itu ada pertigaan Ngadirejo belok kiri dan tinggal cari lokasi dengan ditandai banyaknya monyet liar.

Harga Tiket dan Jam Operasional

Untuk masuk ke Umbul Jumprit, para wisatawan akan dikenakan tarif masuk yaitu Rp5.000/orang. Sedangkan untuk yang membawa kendaraan pribadi akan dikenakan retribusi parkir sebesar Rp2.000 untuk sepeda motor dan Rp5.000 untuk mobil. Untuk jam buka dari obyek wisata ini yaitu setiap hari dan dimulai pada pukul 8 pagi hingga 4 sore.

Fasilitas di Umbul Jumprit

Sebagai obyek wisata, Umbul Jumprit memiliki beberapa fasilitas seperti berikut ini.

• Area parkir,
• Mata air Umbul Jumprit,
• Makam Ki Jumprit,
• Gazebo,
• Toilet.

Daya Tarik di Umbul Jumprit

Sebagai obyek wisata, Umbul Jumprit memiliki beberapa daya tarik sendiri seperti berikut.

1. Sejarah Umbul Jumprit

Sejarah dari Umbul Jumprit memiliki daya tarik tersendiri bagi para wisatawan, di mana dulunya sumber mata air ini hanya diketahui oleh beberapa orang saja. Pada tahun 1980, banyak orang-orang yang datang melakukan tradisi kungkum dan berziarah. Lambat laun sumber mata air ini menjadi destinasi wisata tersendiri.

Tak jauh dari sumber mata air terdapat makam seorang ahli nujum zaman Kerajaan Majapahit yag terkenal sakti bernama Ki Jumprit. Dia meninggalkan Kerajaan Majapahit untuk mengamalkan ilmu dan kesaktiannya pada orang-orang. Dalam perjalanannya, hingga sampai di lereng Gunung Sindoro yang berada di Desa Tegalrejo.

Ada juga yang mengisahkan bahwa kedatangan Ki Jumprit di tempat tersebut berdasarkan wangsit yang diterimanya. Katanya Ki Jumprit menderita penyakit kulit yang tidak ada obatnya dan mendapatkan wangsit agar pergi ke sendang yang berada di Gunung Sindoro. Dengan wangsit tersebut kemudian dirinya pergi ke sendang yang saat ini dikenal dengan nama Umbul Jumprit.

Ki Jumprit dan istrinya diketahui juga dimakamkan dekat dengan lokasi sumber mata air. Tidak heran lagi bahwa makam tersebut juga menjadi tujuan selanjutnya ketika para peziarah datang ke sumber mata air. DI mana letaknya berada di area bawah, bagi wisatawan yang ingin mendatanginya harus menapaki tangga terlebih dahulu.

2. Misteri Umbul Jumprit

Banyak pengunjung yang datang ke area Umbul Jumprit pada malam Jum’at Kliwon, Selasa Kliwon, dan malam satu suro. Mereka data untuk bersemedi atau kungkum (berendam) dengan niatnya menurut kepercayaan masing-masing. Kemudian ritual ini biasanya diakhiri dengan membuang pakaian dalam di aliran sungai sebagai simbol untuk membuang sial.

3. Mata Air Suci

Seperti sudah disinggung sebelumnya bahwa Umbul Jumprit merupakan salah satu mata air suci yang disakralkan oleh umat Buddha. Bahkan pada upacara trisuci waisak yang dilakukan di Candi Borobudur selalu mengambil air untuk ritual petirtaan di sumber mata air ini. Selain itu bagi penduduk sekitar juga memanfaatkan sumber mata air digunakan untuk beragam keperluan, seperti mengairi sawah dan kebun.

Nah, bagi wisatawan yang tertarik dengan obyek wisata berkaitan dengan tradisi daerah, tempat ini sangat layak untuk dikunjungi. Pasalnya di sana pengunjung juga akan mengetahui sumber mata air yang disakralkan oleh umat Buddha yang sering dijadikan untuk ritual petirtaan. Selain sumber mata air Umbul Jumprit, para peziarah dari aliran kepercayaan lain biasanya mendatangi makam Ki Jumprit yang terletak di dekat kawasan sumber mata air.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *