Masjid Menara Kudus, Masjid dengan Akulturasi Hindu dan Islam

Masjid Menara Kudus merupakan tempat ibadah Islam dengan akulturasi budaya menarik Hindu dan Islam pada bangunannya. Masjid ini syarat akan kisah walisongo seperti Sunan Kudus dan Sunan Muria. Dengan akulturasi budaya tersebut, bentuk dari menara mirip menyerupai candi dan bandan menarannya menggunakan tradisi Jawa, Hindu, dan Islam

Masjid Menara Kudus

Tempat ibadah yang bernama Masjid Al Aqsa Manarat Qudus ini didirikan oleh Sunan Kudus di tahun 956 Hijriah atau 1549 Masehi. Masjid ini menjadi salah satu tujuan destinasi wisata bagi para peziarah yang datang ke Makam Sunan Kudus. Untuk lebihnya lagi, berikut beberapa penjelasan panjangnya.

Lokasi dan Rute Masjid Menara Kudus

Masjid Menara Kudus terletak di alamat Jl. Menara, Desa Kauman, Kecamatan Kota Kudus, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Merupakan salah satu tempat wisata religi yang banyak dikunjungi di daerah pantura. Selain itu dengan keunikan masjid dengan akulturasi Hindu menjadikannya memiliki daya tarik tersendiri.

Untuk rute menuju masjid tersebut bisa dikatakan mudah, pengujung hanya perlu bergerak dari Alun-alun Kudus dengan menempuh perjalanan dengan kurang lebih waktunya yaitu 10 menitan. Dari gerbang Kota Kudus belok ke kiri dan ambil arah ke Jepara dan ketika sudah sampai lampu merah pilih terus saja. Kemudian ada sebuah pertigaan jalan belok saja ke kanan dan tinggal cari lokasi dari masjid tesrsebut berada.

Jam Buka dan Harga Tiket

Sebagai salah satu destinasi wisata yang sering dikunjungi, Masjid Menara Kudus ini selama 7 hari seminggu buka 24 jam nonstop. Hal tersebut dikarenakan daerah tersebut yang sangat luput sekali dari namanya kesepian, karena hampir setiap hari ada saja peziarah yang datang ke tempat tersebut. Sehingga ketika peziarah ke tempat tersebut, masjid ini bisa dimanfaatkan untuk sebagai sarana tempat ibadah.

Untuk masuk ke area masjid, pengujung tidak akan dikenakan biaya alias gratis. Akan tetapi bagi pengujung yang membawa kendaraan pribadi akan dikenakan biaya parkir sesuai dengan kendaraannya sepeda motor atau mobil. Salah satu favorit dari para pengujung selain bangunan menara, toko oleh-oleh memiliki daya tarik sendiri sebagai salah satu destinasi wisata.

Fasilitas di Masjid Menara Kudus

Sebagai salah satu destinasi wisata, tentu Masjid Menara Kudus memiliki beberapa fasilitas untuk menunjangya. Berikut beberapa fasilitas yang tersedia di daerah tersebut:

• Area parkir kendaraan,
• Toko oleh-oleh,
• Toilet,
• Gazebo atau saung,
• Warung makanan dan minuman.

Daya Tarik Masjid Menara Kudus

Sebagai salah satu daerah wisata yang luput dari kesepain, masjid ini hampir setiap hari baik siang dan malam sering didatangi pengunjung. Salah satunya yaitu dari peziarah yang berasal dari luar kota maupun dalam kota itu sendiri. Masjid Menara Kudus dijadikan sebagai salah satu hal yang sering tidak dilewatkan pengujung karena memiliki beberapa daya tarik seperti berikut ini.

1. Menara Masjid dengan Akulturasi Budaya

Salah satu hal cukup ikonik dari Masjid Menara Kudus adalah bangunan menara yang mirip seperti sebuah candi. Dengan akulturasi budaya Hindu dengan Islam, bangunan ini menjadi slah satu spot foto hunting atau fotografi. Hal tersebut menjadikan bangunan ini sangat cocok dikunjungi bagi seseorang yang suka degan foto-foto menarik.

Menara tersebut terbagi menjadi tiga bagian, berikut penjelasannya:

• Bagian kepala berisi sebuah bedug yang sering digunakan untuk penanda waktu sholat,
• Bagian badan merupakan sebuah ruang kosong,
• Bagian kaki memiliki bentuk menyerupai bagian bawah candi.

Sedangkan fungsi dari menara tersebut adalah sebagai tempat untuk mengumandangkan adzan. Tempat ini juga menjadi salah satu bangunan cukup ikonik dari Masjid Menara Kudus. Sehingga banyak para wisatawan menjadikannya sebagai spot penting ketika sedang pergi ke tempat tersebut.

2. Sejarah Masjid Menara Kudus

Masjid Menara Kudus memiliki ciri khas bangunan dengan kubah di atasnya berwarna putih. Diketahui bangunan ini dibangun oleh Ja’far Shadiq atau yang lebih dikenal dengan sebutan Sunan Kudus sekitar tahun 1549 Masehi. Sunan Kudus membangun masjid tersebut ketika hendak ingin menyebarkan Islam di Kudus dan menggabungkan akulturasi budaya antara Jawa, Hindu, dan Islam.

Dengan menggunakan pendekatan akulturasi budaya, hal tersebut menjadi salah satu hal yang pendekatan Sunan Kudus untuk menyebarkan ajaran Islam bisa diterima oleh masyarakat sekitar. Keunikan dari masjid ini juga dapat terlihat dari pintu gapuranya yang mirip dengan candi-candi corak Hindu. Sampai saat ini masjid ini sering dimanfaatkan untuk beragam macam kegiatan yang bersifat keagamaan.

3. Makam Sunan Kudus

Daya tarik lain selanjutnya adalah Makam Sunan Kudus yang letaknya di belakang Masjid Menara Kudus. Bagi pengunjung yang ingin datang ke makam perlu berjalan sekitar 100 meter dari arah gerbang masuk. Untuk masuk ke kawasan makam, pengujung juga diwajibkan untuk melepaskan alas kaki terlebih dahulu.

Nah, bagi peziarah yang ingin mengabadikan momen, tempat ini menjadi salah satu hal layak untuk diperhitungkan. Pasalnya di kawasan obyek wisata religi tersebut terdapat bangunan dengan desain yang sangat khas. Bangunan tersebut bernama Masjid Menara Kudus dengan akulturasi budaya dengan perpaduan antara Jawa, Hindu, dan Islam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *