Kembang Jepun, Kawasan Pusat Perdagangan Tertua yang Ada di Surabaya

Kembang Jepun merupakan sebuah kawasan yang cukup terkenal sebagai pusat perdagangan di Surabaya. Kawasan ini cukup ramai dengan aktivitas bisnis seperti perdagangan yang bisa dilihat saat siang hari. Selain itu dulunya kawasan ini menjadi pusat kota Surabaya pada saat era Kolonialisme Hindia-Belanda.

Kembang Jepun
Sumber Foto: surabayarollcake.com

Daerah ini terletak di sebelah timur dari Jembatan Merah yang cukup sarat akan sejarah dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Di kawasan ini terdapat beragam toko berdiri, seperti toko ATK, mesin diesel, fashion, dan masih banyak lagi. Untuk mengetahui lebih lengkapnya lagi bisa simak pada pembahasan berikut ini.

Alamat dan Rute Menuju Lokasi

Kawasan Kembang Jepun berada di Jl. Kembang Jepun yang terletak di sebelah timur Jembatan Merah Surabaya. Secara administratif, kawasan ini beralamat di Jl. Kembang Jepun, Bongkaran, Kec. Pabean Cantikan, Surabaya, Jawa Timur. Untuk menuju lokasi ini, cara termudah yaitu dengan menggunakan Google Maps sebagai penunjuk jalannya.

Sekilas Tentang Kembang Jepun

Jalan Kembang Jepun berada di Surabaya dengan kawasan sepanjang 750 meter dan lebar 20 meter. Kawasan ini merupakan kawasan kota lama yang cukup padat dan sibuk dengan banyak orang yang berlalu-lalu dalam kegiatan perdagangan. Di mana pada saat siang hari akan berlalu orang-orang melakukan aktivitas bisnis perdagangan di tempat terebut.

Kawasan ini menjadi kawasan tersibuk di Surabaya, menjadi pusat perdagangan saat siang hari dan ketika malam hari akan ramai penjual makanan. Kawasan tertua ini terletak di dekat Sungai Kalimas dan Pelabuhan Tanjung Perak yang memiliki sejarah tersendiri bagi Surabaya dengan aktivitas bisnis yang selalu ramai. Di sana berdiri beberapa toko, seperti toko ATK, mesin diesel, fashion, bank, dan sebagainya.

Ramainya Kembang Jepun juga tidak lepas dari Jembatan Merah sejak Era Kolonialisme Hindia-Belanda. Saat kepemimpinan Daendels pada tahun 1811, pusat pemerintah Kota Surabaya berada di kawasan Jembatan Merah. Di mana kawasan tersebut juga berdiri beberapa kantor pemerintah, seperti kantor polisi, kantor pajak, dan sebagainya yang bertepat pada sebuah gedung yang sama.

Sejarah Singkat Kembang Jepun

Kawasan pecinan Surabaya atau juga dikenal sebagai Kembang Jepung di masa lalu menjadi kawasan bisnis dan pusat dari Kota Surabaya. Meski bukan pusat utama, kawasan ini saat ini berfungsi sebagai pusat bisnis dan perdagangan di Surabaya. Di mana terdapat perdagangan dalam skala grosir atau yang dikenal sebagai CBD (Central Busimnes Distric) kota Surabaya.

Kawasan ini memiliki rentetan sejarah cukup panjang, bahkan sudah ada sejak zaman kerajaan Sriwijaya. Di masa kerajaan Sriwijaya, kawasan ini menjadi tempa tinggal masyarakat dari beragam suku bangsa. Di sana juga tidak sedikit pedagang asing berlabuh yang menjadikannya sebagai tempat perdagangan sejak zaman dulu.

Saat masa penjajahan Belanda, kawasan Kembang Jepun terbagi menjadi beberapa bagian. Di sebelah selatan Kalimas dijadikan sebagai kawasan Pecinan dan kawasan utara dijadikan kampung melayu dan Arab dengan Jalan Kembang Jepun sebagai pembatas keduanya. Sementara orang Belanda sendiri mendirikan pemukimannya di bagian barat dari Kalimas dan kawasan tersebut disebut sebagai Eropa Kecil.

Dulunya jalanan ini dikenal sebagai Handelstraat yang berarti jalan untuk perdagangan. Kemudian saat masa penjajahan Jepang, jalan ini mulai dikenal sebagai Kembang Jepun. Di mana pada saat itu banyak tentara Jepang yang suka mencari hiburan di tempat ini.

Nah, bagi yang mampir di Surabaya tidak ada salahnya untuk menikmati suasanya ramainya dari kawasan ini. Di mana terdapat berbagai toko berdiri, seperti toko ATK, mesin diesel, fashion, dan sebagainya. Kawasan ini dikenal dengan Kembang Jepun sebagai pusat perdagangan atau bisnis di Kota Surabaya yang letaknya berada di timur dari Jembatan Merah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *