Candi Sawentar, Peninggalan Kerajaan Majapahit di Blitar era Prabu Suhita

Candi Sawentar merupakan sebuah bangunan bersejarah dan menjadi cagar budaya yang memiliki daya tarik di dalamnya. Nama candi tersebut juga disebut dalam Kitab Negarakertagama, di mana disebutkan sebagai tempat yang pernah dikunjungi oleh Hayam Wuruk. Diketahui juga bahwa candi ini merupakan sebuah bangunan suci yang memiliki corak agama Hindhu.

Candi Sawentar

Sumber Foto: yukpiknik.com

Wisata ini bisa dijadikan alternatif untuk dikunjungi mengisi waktu libur bersama teman atau keluarga. Selain itu wisatawan juga bisa menjadikan kawasan candi ini sebagai hunting foto karena memiliki spot foto berupa arsitektur peninggalan bersejarah. Untuk mengetahui lebih lanjut lagi bisa siak pada pembahasan berikut ini.

Sekilas Candi Sawentar

Candi Sawentar terletak di Desa Sawentar, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Candi ini bisa dijangkau dari Surabaya dengan jarak kurang lebih 168 Km dengan estimasi waktu 3 jam perjalanan. Sedangkan dari Kota Blitar hanya membutuhkan waktu kurang lebih 3 menit dengan jarak sekitar 12 Km.

Nama candi ini berdasarkan lokus candi di Desa Sawentar dan juga disebut dalam Kitab Negarakertagama yaitu “Lwang Wentar” sebagai salah satu yang dikunjungi oleh Hayam Wuruk. Candi ini sempat tertimbun oleh lahar Gunung Kelud dan ditemukan kembali pada tahun 1915 oleh Dinas Purbakala era Hindia-Belanda yaitu Oudheidkundige Dienst. Di mana candi ini terdiri dari 2 komplek percandian yaitu Candi Sawentar I dan Candi Sawentar II.

Candi Sawentar I tersusun dar batu andesit dengan pintunya masuk menghadap ke barat, dengan dimensi yaitu panjang 9,53 meter, lebar 6,86 meter, dan tinggi 10, 65 meter. Struktur candi ini memiliki karakter bentuk bangunan candi yang berkembang pada abad 12-13 Masehi, yang memiliki bentuk ramping da tinggi. Candi ini memiliki kemiripan dengan bangunan seperti Candi Kidal yang berada di Malang dan Candi Bangkal berada di Mojokerto.

Di dalam ruangan Candi Sawentar ini dijumpai sebuah yoni yang unik karena memiliki motif Garudeya. Di mana motif Garudeya menceritakan tentang pencarian amerta dan samodramantana. Adanya yoni ini menandakan candi sebagai bangunan suci dengan corak agama Hindhu.

Candi Sawentar II memiliki jarak kurang lebih 100 meter dari lokasi Candi Sawentar II yang terletak di sebelah selatan yaitu di sekitar pasar Desa Sawentar. Candi ini ditemukan di tahun 1999 oleh bapak Sugeng Ahmadi ketika menggali sumur dan dilanjutkan diekskavasi oleh BPCB Trowulan yang dibantu oleh Balai Arkeologi Yogyakarta. Mengenai latar belakang bangunan ini, menurut Baskoro Daru Tjahjono bahwa bangunan ini menjadi monumen perang paregereg yang didirikan oleh Suhita ketika ayahnya meninggal.

Sejarah Candi Sawentar

Sebagai candi peninggalan dari masa kerajaan Majapahit, candi ini terdiri dari dua komplek yaitu Candi Sawentar I dan Candi Sawentar II. Untuk mengetahui lebih lengkapnya mengenai sejarahnya seperti berikut ini.

Candi Sawentar 1

Toponim nama Sawentar terdapat dalam Kitab Negarakartagama dan Kakawin Deswarnana pupuh 61. Dalam pupuh tersebut disebutkan bahwa terdapat sebuah tempat bernama “Lwang Wentar” yang letaknya tidak jauh dari Blitar dan Jimbe. “Lwang Wentar” sendiri termasuk salah satu daftar tempat yang dikunjungi oleh Hayam Wuruk ketika melakukan perjalanan ke Blitar.

Belum ditemukan sumber sejarah secara tertulis maupun prasasti yang ditemukan di Candi Sawentar I. Akan tetapi di belakang pos jaga candi terdapat enskripsi yang bertuliskan angka tahun 1274 Saka atau 1352 Masehi, di mana pada masa tersebut masuk dalam periode Kerajaan Majapahit. Akan tetapi, inkripsi angkatan tersebut tidak berasal dari Candi Sawentar, sehingga hal tersebut dapat dijadikan sebagai sumber sejarah dari candi tersebut. Selain itu terdapat kesamaan candi tersebut dengan arsitektur dan ornamen seperti Candi Kidal yang dibangun saat periode Kerajaan Singasari.

Candi Sawentar II

Candi Sawentar ini memiliki inkripsi angka yang menunjukkan tahun 1358 Saka atau 1436 Masehi. Tahun tersebut diketahui berada di periode masa Kerajaan Majapahit dengan raja yaitu Prabu Suhita atau Prabu Stri. Candi ini memiliki corak Hindhu dan latar belakang pendiriannya tertuang dalam reliefnya.

Di candi tersebut terdapat empat panil relief yang menunjukkan beberapa peristiwa, seperti relief naga bermahkota mencabik matahari, relief ganesha mencabik matahari yang diapit dua harimau, relief dua kuda berebut kepeng dan relief dua sedang berkejaran. Di antara 4 relief tersebut terdapat dua relief menunjukkan sengkalan yakni relief naga bermahkota mencabik matahari yang ditafsirkan sebagai sengkalan Naga Raja Anahut Surya dan relief ganesha mencabik matahari yang diapit dua harimau yang ditafsirkan sebagai sengkalan Ganesha Inapit Mong Anahut Surya. Naga Raja Nahut Surya jika dibalik maka akan menemukan angka tahun 1318 Saka atau 1396 Masehi dan Ganesha Inapit Mong Anahut Surya jika dibaca sengkalan menunjukkan tahun 1328 Saka atau 1406 Masehi.

Alamat dan Rute Menuju Lokasi

Candi Sawentar secara geografis berada di timur lereng Gunung Kelud yang masih aktif di Jawa Timur. Candi ini cukup dekat pusat Kabupaten Blitar yaitu Kanigoro, dengan memiliki jarak kurang lebih 9,6 Km dari Alun-Alun Blitar. Candi ini beralamat di Desa Sawentar, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.

Akses menuju lokasi terbilang cukup mudah karena terdapat petunjuk jalan di jalan utama untuk menuju ke candi. Selain itu aksesnya menuju lokasi berada di jalan utama yang dilalui oleh semua kendaraan, baik roda dua atau roda empat. Untuk lebih akuratnya bisa menggunakan Google Maps sebagai penunjuk arahnya.

Fasilitas di Candi Sawentar

Sebagai obyek wisata, Candi Sawentar memiliki fasilitas sebagai penunjang kenyamanan wisatawan. Berikut beberapa fasilitas yang tersedia di tempat tersebut.

• Area Parkir,
• Papan Informasi,
• Toilet Umum,
• Area Bersantai,
• Pedagang Jajanan,
• Spot Foto Menarik.

Nah, bagi wisatawan yang suka dengan destinasi wisata sejarah bisa mengunjungi candi yang berada di Desa Sawentar, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar. Candi ini diduga didirikan di era Kerajaan Majapahit pada masa pemerintahan Prabu Suhita. Untuk menuju ke Candi Sawentar ini bisa menggunakan Google Maps sebagai penunjuk arahnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *