Candi Ratu Boko, Komplek Bekas Kerajaan Kuno di Sleman

Candi Ratu Boko merupakan sebuah kompleks sisa kerajaan mataram kuno yang ada di Sleman, Yogyakarta. Arsitektur atau gaya bangunan ini berada di di ketinggian bukit yang menjadikan bisa dilihat dengan jelas dan indah. Obyek wisata ini juga disebut sebagai tempat terbaik untuk menikmati matahari terbenam.

Candi Ratu Boko

Meski popularitasnya tidak sepopuler Candi Prambanan, candi ini memiliki daya tarik sendiri yang layak untuk dikunjungi. Terlebih lokasinya juga terbilang dekat dengan kawasan Candi Pambanan yang berjarak kurang lebih 6 Km. Untuk mengetahui lebih lengkap mengenai candi ini, berikut penjelasannya.

Sejarah Candi Ratu Boko

Candi Ratu Boko atau situs Ratu Boko merupakan komplek keraton yang berdiri pada abad ke-8 Masehi. Berdasarkan Prasasti Abhayagiriwihara dengan angka tahun 792 M, komplek ini dibangun oleh Rakai Panangkaran dari Wangsa Syailendra. Kegunaan awal komplek ini yaitu sebagai tempat untuk mencari kedamaian dan tempat pertapaan dari Rakai Panangkaran.

Kemudian komplek ini difungsikan menjadi benteng keraton dengan nama Keraton Walaing pada saat pemerintahan Rakai Walaing Pu Kumbayoni. Selang beberapa waktu, bangunan ini kemudian diambil alih oleh Kerajaan Mataram Hindu yang menyebabkan mendapatkan pengaruh Hindu dan Buddha. Bentuk pengaruh ini dapat terlihat dari beberapa fungsi bangunan dan arca dewa Hindu yang berada di sekitar kawasan keraton.

Harga Tiket Masuk Candi Ratu Boko

Untuk masuk kawasan Candi Ratu Boko, wisatawan perlu mempersiapkan biaya yang cukup. Berikut beberapa harga tiket dan parkir yang tersedia di komplek situs Ratu Boko.

• Wisatawan Lokal di atas 10 tahun, Rp40.000/orang.
• Wisatawan Lokal di bawah 10 tahun, Rp20.000/orang.
• Rombongan Study Tour (-20 orang), Rp20.000/orang.
• Paket Terusan Prambanan, Rp40.000-Rp85.0000/orang.
• Paket Terusan Borobudur, Rp35.000-Rp75.000/orang.
• Parkir Sepeda Motor, Rp5.000.
• Parkir Mobil, Rp10.000.

Perlu diperhatikan juga bahwa harga di tas tersebut bisa berubah sewaktu-waktu sesuai dengan kebijakan dari pengelolanya.

Jam Buka Candi Ratu Boko

Kawasan Candi Ratu Boko atau Situs Ratu Boko buka setiap hari pada pukul 09.00-17.00 WIB. Biasanya tempat ini akan ramai pengunjung saat sore sekitar jam 16.00 WIB untuk menikmati suasana sunset di tempat ini. Waktu terbaik untuk berkunjung ke tempat ini yaitu saat musim kemarau agar bisa terhindar dari hujan, sehingga ketika hunting foto tidak akan terhalang oleh cuaca mendung maupun hujan.

Alamat dan Rute menuju Candi Ratu Boko

Candi Ratu Boko beralamat di Jl. Raya Piyungan-Prambanan No. 2, Gatak, Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Jaral dari Candi Prambanan sekitar 6 Km dan dari Tebing Breksi sekitar 3 Km. Untuk rute menuju candi ini, wisatawan bisa mengaksesnya dengan mudah menggunakan bantuan dari Google Maps.

Daya Tari Candi Ratu Boko

Sebagai situs bersejarah yang cukup estetik, Candi Ratu Boko mempunyai banyak daya tarik yang akan ditemukan pengujung. Berikut beberapa daya tarik yang ada di situs Ratu Boko.

1. Gerbang Ratu Boko

Daya tarik yang paling utama di Candi Ratu Boko adalah gaya bangunan atau arsitektur yang cukup unik dan berbeda dari candi lainnya. Keunikan ini dapat dilihat dari Gerbang Ratu Boko sebagai pintu masuk utama menuju komplek keraton Ratu Boko. Terdapat dua gerbang di situs Ratu Boko yaitu Gerbang Luar dan Gerbang Dalam.

Pada Gerbang Luar di situs Ratu Boko, terdapat tiga gapura dengan ukuran pintu yang cukup lebar di bagian tengahnya. Sedangkan di Gerbang Luar, wisatawan bisa melihat tiga alur tangga yang mengarah menuju Gerbang Utama di mana terdapat lima gapura dengan fungsi sebagai pos jaga prajurit. Bentuk gapura unik tersebut sering dijadikan sebagai spot foto bagi wisatawan yang hobby hunting foto.

2. Candi Pembokoran dan Sumur Suci

Candi Pembokoran merupakan bangunan yang dulunya digunakan sebagai tempat kremasi atau pembakaran jenazah. Bangunan ini berbentuk bujur sangkar dengan luas berkisar 26 meter persegi dan memiliki lubang pada bagian tengahnya. Lubang tersebut memiliki ukuran 4×4 yang menjadi tempat pembakaran jenazah.

Sedangkan sumur tua merupakan sebuah sumur yang diyakini sebagai sumber utama sistem pengairan di komplek ini. Selain itu posisi candi yang relatif tinggi dapat memungkinkan para wisatawan untuk melihat pemandangan di sekitar komplek. Dengan teras atau pelataran yang tidak banyak ornamen juga menjadi spot foto terbaik di obyek wisata ini.

3. Alun-Alun dan Paseban

Setelah Gapura Utama akan terhampar lapangan rumput luas yang menjadi kawasan Alun-Alun di Situs Ratu Boko. Pada halaman rumput hijau ini terdapat sejumlah pepohonan rindang dan tanaman hias yang membuat suasana situs ini semakin asri. Pada sisi selatan nanti wisatawan juga akan menemukan dua pondasi batu yang menjadi paseban.

Paseban sendiri merupakan tepat yang menghadap raja, di mana terdapat teras pondasi dari batu Andesit dengan ukuran 1,5 meter, panjang 38 meter dan lebar sekitar meter. Teras ini juga dikelilingi oleh 20 umpak lubah yang menjadi pembatas tiang pembuatan dinding pembatas. Akan tetapi karena tiangnya terbuat dari bahan selain batu membuat Paseban yang tersisa hanya pondasinya saja.

4. Pendopo dan Keputren

Jika wisatawan berjalan ke arah selatan maka akan menemukan sebuah tembok yang menjadi dinding dari Pendapa Ratu Boko. Pada sisi barat, utara, maupun selatan dinding ini terdapat gapura paduraksa atau gapura beratap yang menjadi jalan masuk untuk ke pendapat. Di dalam dinding ini juga terdapat pelataran tinggi dengan panjang dan lebar sekitar 30×40 meter yang menjadi ruang tamu keraton.

Untuk kawasan bagian luas tembok ini wisatawan juga akan bisa melihat saluran pembuangan air yang disebut sebagai Jaladwara yang mengelilingi tembok tersebut. Kemudian kawasan Pendopo juga berdekatan dengan kawasan Keputren yang menjadi tempat tinggal para putri. Menariknya lagi Keputren ini terdapat banyak sekali kolam air yang menjadi tempat para putri untuk mandi.

5. Goa Lanang dan Goa Wadon

Daya tarik lainnya di kawasan Situs Ratu Boko adalah dua Goa yang ada di lereng bukit sisi timur pendapa. Kedua Goa ini bernama Goa Laanng dan Goa Wadon yang memiliki fungsi untuk tempat bertapa. Di tempat ini, wisatawan juga bisa merasakan sensasi yang cukup menarik di Goa Lanang atau Goa Wadon.

Goa Lanang terdapat pahatan seperti sebuah pigura dengan persegi panjang untuk memajang beberapa barang. Sedangkan Goa Wadon tidak jauh dari Goa Lanang ini memiliki ukuran yang lebih kecil. Keduanya sangat menarik untuk dikunjungi ketika berada di kawasan Situs Ratu Boko.

6. Menikmati Sunset

Pesona keindahan Candi Ratu Boko semakin sempurna ketika senja dan cuaca cerah. Para wisatawan bisa melihat pemandangan langit berubah menjadi senja dan matahari yang perlahan tenggelam di ufuk barat. Apalagi ketika cahaya matahari yang menembus pintu masuk gapura yang bisa menjadi latar belakang berfoto menarik.

Nah, menariknya lagi tiket masuk ke Situs Ratu Boko memiliki bentuk tiket terusan dari Candi Prambanan dan Candi Borobudur. Tentu hal ini bisa mempermudah bagi wisatawan yang ingin menikmati berwisata di situs bersejarah tersebut. Selain itu di kawasan Candi Ratu Boko juga memiliki beberapa daya tarik sendiri, seperti Alun-Alun, Gapura, Candi Pembokoran, Goa, dan sebagainya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *