Benteng Van Der Wijck, Saksi Bisu Penjajahan Belanda di Kebumen

Benteng Van Der Wijck merupakan obyek wisata sejarah yang berada di Kebumen, Jawa Tengah. Benteng ini merupakan salah satu peninggalan Hindia-Belanda di Indonesia yang telah berdiri sejak tahun 1818. Keunikan dari obyek wisata ini terletak pada arsitektur bangunan yang menjadikannya magnet tersendiri bagi wisatawan.

Benteng Van Der Wijck

Beragam aktivitas wisata bisa dilakukan di kawasan wisata ini, terutama edukasi tentang sejarah penjajahan. Selain itu beragam peninggalan kolonial belanda juga terdapat di area benteng tersebut. Untuk tahu lebih jelasnya lagi, berikut ulasan secara lengkapnya.

Tentang Benteng Van Der Wijck

Diketahui bahwa awal pembangunan dari Benteng Van Der Wijck pada tahun 1818 oleh pemerintah Hindia-Belanda. Pembangunan benteng ini dilakukan sejalan dengan melebarnya perlawanan Pangeran Diponegoro di berbagai wilayah Jawa. Benteng ini pada saat itu menjadi tempat pertahanan pemerintah Hindia-Belanda di eks-Karisedanan Kedu Selatan.

Benteng ini juga memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan peninggalan Hindia-Belanda di Indonesia. Benteng ini dibangun dengan bentuk segi delapan dengan dua lantai dan berwarna merah bata. Untuk tinggi dari benteng ini 10 meter dengan luas berkisar 7.170 meter persegi.

Bangunan lantai 1 di Benteng Van Der Wijck menjadi barak bagi tempat peristirahatan para tentara Belanda pada masa itu. Selain itu juga difungsikan untuk menyimpan bahan makanan maupun persenjataan. Sedangkan atap benteng digunakan sebagai tempat pertahanan sekaligus pengintaian dari musuh.

Setelah Pemerintah Hindia-Belanda kalah dari Jepang dan angkat kaki dari Indonesia setelah bermacam-macam agresi militer sejak kemerdekaan, benteng mengalami perubahan fungsi. Di mana pada masa penjajahan Jepang, benteng ini difungsikan untuk tempat latihan PETA (Pembela Tanah Air) tentara Indonesia bentukan Jepang. Pada masa tersebut juga tulisan Belanda yang ada di benteng ditutup dengan cat hitam.

Kemudian di antara tahun 1950-1984, bentang ini dijadikan sebagai barak tentara Indonesia. Kemudian antara tahun 1984-2000, benteng ini menjadi tempat tinggal anggota TNI AD. Akan tetapi sejak 5 Oktober 2000, benteng ini dijadikan sebagai obyek wisata dan dikelola oleh swasta.

Jam Buka dan Harga Tiket

Benteng Van Der Wijck dibuka setip hari dari pagi hingga sore dengan harga tiket masuk terbilang cukup terjangkau untuk para wisatawan. Hanya perlu membayar sebesar Rp25.000/orang sudah bisa menikmati bangunan bersejarah tersebut. Perlu diketahui juga bahwa harga tersebut bisa berubah sewaktu-waktu sesuai dengan kebijakan dari pihak pengelolanya.

Lokasi dan Rute Menuju Benteng

Benteng Van Der Wijck beralamat di Sidayu, Kecamatan Gombong, Kebumen, Jawa Tengah. Bagi wisatawan yang berangkat dari Alun-Alun Kebumen membutuhkan waktu sekitar setengah jam untuk sampai di obyek wisata. Bagi para wisatawan perlu tahu bahwa benteng ini tidak dilalui kendaraan umum, sehingga ketika berwisata bersama rombongan alangkah baiknya menyewa bus pariwisata.

Untuk rutenya sendiri, dari Alun-Alun Kebumen pilih arah ke Jl. Merdeka/Jl. Pahlawan/Jl. Soekarno-Hatta. Setelah itu pilih elok kiri ke Jl. Kapten Piere Tendean, kemudian pilih belok kiri ke Jl. HM Sarbini. Pilih lurus terus menuju arah Jl. Raya Sokka sekitar 850 meter.

Ikuti jalan untuk terus ke Jl. Nasional III yang memiliki panjang sekitar 14,4 km. Setelah itu belok kana menuju Jl. Kartini, belok kanan lagi untuk ambil Jl. Gereja. Kemudian yang terakhir belok kana menuju Jl. Secata dan tempat tujuan berada di sebelah sisi kanan jalan.

Daya Tarik di Benteng Van Der Wijck

Sebagai salah satu obyek wisata bersejarah dengan bangunan unik peninggalan pemerintahan Hindia-Belanda, ada banyak sekali daya tarik lain yang bisa dilakukan di tempat ini. Nantinya bagi wisatawan yang datang di tempat ini akan bisa menikmati beberapa hal seperti area bermain di sekitar benteng, berkeliling kawasan benteng dengan kereta mini, dan sebagainya. Berikut beberapa penjelasan mengenai daya tarik di benteng tersebut.

1. Area Bermain di Sekitar Benteng

Area bermain merupakan salah satu daya tarik sendiri bagi anak-anak yang merasa suka cepat bosan. Ada beberapa wahana bermain yang diutamakan untuk anak-anak, seperti perahu angsa, kincir putar, becak air, dan lain-lain. Untuk mencoba masuk wahana ini pengunjung akan dikenakan biaya sebesar Rp10.000.

2. Berkeliling dengan Kereta Mini

Berkeliling dengan kereta mini merupakan salah satu daya tarik yang ada di Benteng Van Der Wijck, di mana di sana terdapat dua jenis kereta mini. Kereta mini yang pertama difungsikan untuk mengangkut para wisatawan dari gerbang utama menuju benteng. Sedangkan kereta mini kedua berada di atas benteng, sehingga wisatawan bisa berkeliling benteng sambil menikmati pemandangan di atasnya.

3. Berkeliling di Ruangan Benteng

Selain berkeliling benteng menggunakan kereta mini, wisatawan juga bisa berkeliling ke ruangan di dalam benteng. Nantinya wisatawan akan mendapati beberapa ruangan yang dulunya digunakan sebagai pos jaga, kantor, dan barak militer. Di dalam ruang benteng juga terdapat beberapa foto-foto benteng sebelum dan sesudah mengalami pemugaran.

Fasilitas di Benteng Van Der Wijck

Sebagai obyek wisata, benteng ini memiliki fasilitas terbilang lengkap untuk akomodasi kegiatan pengunjung. Ketika wisatawan lapar maka ada rumah makan di dalam benteng. Selain itu di kawasan benteng juga terdapat hotel yang difungsikan sebagai ruang pertemuan.

Nah, sebagai penjajah tidak sedikit peninggalan Pemerintah Hindia-Belanda yang tersebar di Indonesia. Mulai dari bangunan benteng untuk pertahanan, jembatan sebagai penghubung wilayah, dan sebagainya lagi. Salah satu peninggalan penjajahan belanda ini yaitu Benteng Van Der Wijck yang terletak di Kebumen, Jawa Tengah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *